Minggu, 11 Maret 2012

Erhu(二胡)

 Erhu itu alat musik tradisional China yg berasal dari Mongolia atau Asia Tengah. Alat musik ini tergolong Hu qin(alat musik gesek). Erhu mempunyai dua senar yang biasanya senar itu terbuat dari serat sutra atau logam. Dulu erhu di buat pakai senar sutra tapi karena mudah putus jadi untuk sekarang di ganti dengan senar logam.


Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman dinasti Song (960-1279 SM), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebut Huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis, termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu.


 Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan diantara kedua senar,sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar sehingga terasa kesat waktu digesek.


Hu qin pun macem-macem jenisnya ada jing hu, ban hu, ge hu, dan gao hu.
Jing hu itu mirip kaya erhu hanya saja Jing hu di gunakan dalam pertunjukkan opera China dan nadanya jauh lebih rendah daripada erhu.
Lalu, Gao hu itu alat musik gesek bersenar dua dan nadanya lebih tinggi dari Erhu.
Ge hu yaitu cello China bersenar empat, dan cara memainkannya di letakkan di bawah lalu di gesek, karena ukurannya yang besar, memiliki empat senar.
Ban hu itu mirip erhu hanya bernada lebih rendah dari erhu dan jing hu. Sekian dulu ya . Thanks buat yg baca.

.

About hanfu

Wedding hanfu
Hanfu dinasti Tang
 Hanfu adalah salah satu hobiku. Hanfu adalah baju China tradisional yang mirip dengan yukata atau kimono Jepang, tapi  hanfu memiliki perbedaan dengan kimono atau yukata Jepang. Hanfu buat cewe banyak modelnya seperti gambar yg aku poskan contohnya, itu baru dua model, masih banyak model yang lain. Dibandingkan sama hanfu cewe, hanfu cowo jauh lebih sedkit modelnya. Tapi gak kalah bagusnya kok.

Zhong guo jie


Pendahuluan mengenai Zhong Guo Jie
Zhongguo jie 中国 atau seni simpul / anyaman dari tali (biasanya berwarna merah) sering kita lihat di rumah2 orang China.
Anyaman ini sudah mulai dikenal sejak mereka menggunakan kulit bulu binatang di tubuh untuk menghindari sengatan hawa dingin ribuan tahun yang lalu. Selain itu pada jaman dulu digunakan pada jaman sebelum ada tulisan sebagai tanda pengenal dan catatan harian.

Kebudayaan Tionghoa membahas perihal:
结绳记事 Jie Shen Ji Shi – Tali ditarik simpul dengan tujuan untuk memberi tanda pada suatu hal dan 大事大结其绳 (da shi da jie qi sheng)、小事小结其绳 (xiao shi xiao jie qi sheng) – Untuk kejadian besar dibuatkan simpul besar dan untuk kejadian kecil dibuatkan simpul kecil.
*       Sehubungan dengan keterkaitan yang mendalam dari simpul-tali Tiongkok ini dengan kebudayaan lokal, teknik simpul tersebut sebagai kesenian rakyat senantiasa dikembangkan dan diwariskan turun temurun.

Pada saat dinasti Tang dan Song, simpul menyimpul tali ini berkembang menjadi suatu karya seni dan mencapai masa jaya pada dinasti Ming dan Qing. Yang menarik simpulan tali ini dibuat dengan metode tertentu yang sangat rumit, sehingga tidak mudah terlepas dan menghasilkan bentuk yang beragam dan unik.

Seni hiasan tali simpul biasa digunakan sebagai gantungan keberuntungan (hoki) dengan jenis yang beragam seperti yang biasa digantung pada dinding rumah / kantor, mobil, gantungan handphone, dan sebagainya.
Sejarah zhong guo jie
*       Sejarah simpul-tali China (zhong guo jie) membentang melalui perkembangan 5.000 tahun peradaban China. Pada masa prasejarah, simpul-tali sudah dipakai untuk tujuan penandaan sesuatu.

Kebudayaan China membahas perihal:

– Tali yang ditarik simpul dengan tujuan untuk memberi tanda pada suatu hal, dan

– Untuk kejadian besar dibuatkan simpul besar dan untuk kejadian kecil dibuatkan simpul kecil.

Pada masa awal peradaban kebudayaan China, mereka juga memandang magis pada tali, karena kata tali (sheng,
) di dalam bahasa mandarin pengucapannya mirip kata Shen yang berarti ketuhanan. Selain itu, aksara tali (sheng, ) juga memiliki sebuah makna tersendiri dalam hal pemujaan orang Tionghoa, yang disebut juga sebagai rakyat sang naga, karena aksara tali (sheng, ) menyerupai seekor naga (long, ) yang bergerak meliuk-liuk.